NPP 3171021E1014691
SMA Negeri 1 Jakarta menempati gedung di Jalan Budi Utomo No. 7 yang diperkirakan sudah didirikan sejak tahun 1889 yang pada waktu itu dipakai oleh PHS (Prins Hendrick School). Sebelum tahun 1945 di Jakarta sudah berdiri Sekolah Menengah Tinggi (SMT) yang menempati gedung Kanisius di Jalan Cikini Raya. Sekolah inilah yang merupakan embrio dari SMAN 1 Jakarta. Tanggal 13 Maret 1946 dibentuk sekolah pemerintah yang pertama yang mula-mula masih menggunakan nama SMT lalu diubah menjadi SMOA (Sekolah Menengah Oemoem Atas) yang menempati gedung PSKD di Jalan Diponegoro.
SMOA kemudian berganti nama menjadi SMA yang pada waktu itu dikenal dengan sebutan SMA RI atau SMA Kiblik, Tahun 1947. Akibat adanya Agresi Belanda, sekolah ini dibubarkan. Akan tetapi, kegiatan belajar mengajar dilanjutkan di rumah-rumah para guru. Antara lain di rumah Bapak Adam Bachtiar (Direktur) di Jalan Gondangdia Lama No. 22, rumah Bapak Wagendorp di Jalan Sawo No. 12 dan juga di rumah Ny. Dr. Susilo di Jalan Proklamasi No. 12. Keadaan ini terus berlangsung sampai penyerahan kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia dari pihak Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 27 Desember 1947. Pada awal tahun 1950 SMA Kiblik tersebut bergabung kembali tempat belajarnya dengan menempati gedung di Jalan Budi Utomo No. 7. Sampai sekarang, tercatat beberapa kali perubahan nama dari SMA Kiblik sebelum berubah menjadi SMAN 1 Jakarta. SMA Kiblik diganti menjadi SMA 1-A dan SMA 1-B, kemudian berubah nama menjadi SMA 1 ABC pada tahun 1962. Berubah nama menjadi SMA Negeri 1 pada tahun 1964 dan atas keputusan Pemerintah.
Perputakaan SMA Negeri 1 Jakarta merupakan salah satu pelaksana kebijakan sekolah yang bersifat spesifik di bidang literasi. Keberadaan perpustakaan mendorong terwujudnya cita-cita yang diamanatkan dalam Undang-undang Dasar tahun 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehubungan dengan itu, maka tujuan perpustakaan adalah memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut perlu ditumbuhkembangkan budaya gemar membaca melalui perpustakaan. Budaya literasi sangat banyak manfaat yang baik terhadap warga sekolah.
Perpustakaan SMAN 1 Jakarta menjadi bagian penting mengoptimalkan budaya literasi di lingkungan sekolah. Sehingga SMAN 1 Jakarta benar-benar menjadi tempat strategis menambah cakrawala wawasan dan pengetahuan. Seiring dengan perkembangan zaman, SMAN 1 Jakarta terus membangun dan berbenah. Perpustakaanpun perlu sentuhan kekinian mengikuti perkembangan zaman yang semakin berlari.
Pada tahun pelajaran 2022-2023 Perpustakaan SMAN 1 Jakarta melakukan sebuah terobosan revitalisasi perpustakaan. Revitalisasi ini dilakukan dengan mengubah tatanan ruang, sistem sirkulasi, dan tampilan yang dianggap lebih menarik. Selangkah demi selangkah pembenahan ini menjadikan Perpustakaan SMAN 1 Jakarta tak lagi identik dengan sebutan gudang buku yang terkesan tidak menarik. Perpustakaan SMAN 1 menghadirkan suasana baru berliterasi dan aktivitas bagi peserta didik SMAN 1 Jakarta.
Terwujudnya Perpustakaan sebagai Pusat Informasi dan Tempat menggali Potensi Diri melalui Membaca guna Menunjang Pencapaian Prestasi..
24 kelas x 16 m = 384 m
Total Seluruh Perpustakaan = 250 m + 37,5 m + 120 m + 250 m + 80 m + 40 m + 36 m + 384m=1.197,5 m
2. Pendingin ruangan (AC)
3. 10 unit komputer bagi pengunjung , 2 unit komputer server dan 2 printer bagi petugas perpustakaan.
4. Audio Visual terdiri dari 1 buah TV berwarna ukuran 20 incii,
5. Perangkat LCD
6. Hot spot Area (wi –fi)
7. Program PAS ( Slims )
8. Ruang baca terdiri dari meja panjang dan kursi, meja study karel (belajar mandiri dan lesehan).
9. Rak koleksi buku
.